sam berjalan di atas embunya pagi, ketika dia hanya bisa melihat bayangan putih di ujung jalan jembatan yang akan di laluinya. semakin dekat tampak semakin jelas bayangan itu. seorang kakek barjubah putih dengan memegang sebuah pedang berlumuran darah. jembatan tua yang tak sanggup lagi menahan beban mereka. mereka saling menatap satu sama lain, menatap di pinggiran sungai, berharap menemukan jawaban mereka masing masing. sang kakek berjalan perlahan di atas jembatan. namun sam hanya tetap melihat. karna jika berjalan di atas jembatan itu. maka tali tali jembatan akan putus dan tamat lah riwayat mereka. sang kakek berjalan dengan gerakan yang sangat lambat, terlihat pedang itu sangat berat dari caranya menarik pedang. darah berceceran di jembatan. sam duduk di sebuah batu sembari menunggu sang kakek lewat. terdengar teriakan bergemuruh dari sebrang jembatan itu. teriakan kata kemenangan. wajah sang kakek berubah menjadi sangat ketakutan, dia melemparkan pedang yang berat itu ke hadapanku hingga pedang itu tertancap di sana. seribu orang prajurit di sebrang sungai yang dalam itu. mengacungkan tombak mereka pertanda nyawaku ada di ujungnya. aku hanya berharap dapat segera lari, tapi aku tak tau maksud dari kakek itu melmparkan pedangnya kepadaku. tanpa pikir panjang aku mencabut pedang itu dan membanya pergi. . .
Jika ingin tahu kelanjutannya silahkan beri komentar anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar